SEBAIK-BAIK MANUSIA ADALAH ORANG YANG BERMANFAAT BAGI ORANG LAIN "CAHAYA AS-SALAM" 'KITAB, AL-QURAN, HADITS, OASE ISLAM, BLOG TUTORIAL '

Rabu, 04 Maret 2009

Dajjal Adalah Manusia




Oleh; Cahyo Prabowo

Dari Ibnu Umar Ra berkata: “Suatu hari Rasulullah Saw mengingatkan tentang Dajjal di tengah kumpulan para sahabat. Beliaun bersabda:

اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى لَيْسَ بِاَعْوَرَ, اَلاَ اِنَّ الْمَسِيْحَ الدَّجَّالَ اَعْوَرُ عَيْنِ الْيُمْنَى

“Allah SWT tidak buta sebelah, ketahuilah sesungguhnya Al-Masih Dajjal itu buta matanya sebelah kanan.”

Beliau juga bersabda :

“ Tadi malam diperlihatkan kepadaku dalam mimpi di dekat Ka’bah, aku melihat seseorang yang buta mata kanannya, mirip seperti orang yang pernah aku lihat yaitu Ibnu Qathn, lalu akau bertanya: “Siapakah ini ?” Orang itu menjawab: “ Al-Masih Dajjal.” (H.R. Muslim).


Imam An-Nawawi berkata: “ Hadits-hadits tentang Dajjal yang disebutkan oleh Imam Muslim dan yang lainnya merupakan hujjah bagi pendukung kebenaran, hujjah tentang keberadaan Dajjal dan bahwa Dajjal adalah manusia. Allah menguji para hamba-Nya melalui orang ini. Dia diberi kemampuan untuk melakukan beberapa hal dari kekuasaan Allah seperti menghidupkan orang yang telah dia bunuh, dan menampakkan kesuburan bumi. Semua ini terjadi atas takdir Allah dan kehendak-Nya. Kemudian setelah itu, Allah menghilangkan kemampuannya itu. Inilah pendapat ahlus sunah, semua ahli hadits, ahli fikih, dan para peneliti hadits, berbeda dengan pendapat orang yang mengingkarinya.”

Syaikh Al-Albani ra mengomentari sabda Rasulullah Saw: “ Orang yang paling mirip dengan Dajjal adalah Abdul Uzza bin Qathn”. Hadits ini secara gambling menyebutkan bahwa Dajjal yang paling besar itu berasal dari jenis manusia, dia memiliki sifat manusia. Apalagi Rasulullah Saw telah menyerupakan Dajjal dengan Abdul Uzza. Maka hadits ini menjadi bukti dari sekian banyak dalil yang menjukkan rusaknya tafsiran sebagian orang yang mengatakan bahwa Dajjal bukan manusia. Seperti yang mengatakan bahwa Dajjal adalah symbol bagi kebudayaan Eropa, gemerlapnya dan fitnahnya. Jadi , Dajjal itu berasal dari jenis manusia, dan fitnahnya lebih besar dari kebudayaan Eropa, sebagaimana dijelaskan oleh banyak hadits.”

Ibnu Hajar ra berkata: “ibnu Qathn itu bernama Abdul Uzza bin Qthn bin Amrin Al-Khuza’i. ada yang berpendapat bahwa dia termasuk keturunan Bani Musthaliq dari Khaza’ah, dia hidup sebatang kara dan sudah wafat pada masa jahiliyah.”

---------------------------------------
Referensi : Dajjal, Sulaiman Al-Luhaimid, Edisi Indonesia, Penerbit : At-Tibyan, solo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar