SEBAIK-BAIK MANUSIA ADALAH ORANG YANG BERMANFAAT BAGI ORANG LAIN "CAHAYA AS-SALAM" 'KITAB, AL-QURAN, HADITS, OASE ISLAM, BLOG TUTORIAL '

Sabtu, 14 Maret 2009

Para Nabi Memperingatkan Umat Mereka dari Fitnah Dajjal

Cahyo Prabowo

Dari Anas bin Malik r.a berkata, Rasulullah bersabda :

مَا بَعَثَهُ اللَّهُ نَبِيًّا اِلاَّ وَ اَنْذَرَ اُمَّتَهُ اْلاَعْوَرَ الْكَذَّابَ اَلاَ اِنَّهُ اَعْوَرُ وَ اِنَّ رَبَّكُمْ لَيْسَ بِاَعْوَرَ (بخارى و مشلم )

Tidaklah Allah mengutus seorang nabipun kecuali pasti para nabi itu telah mengingatkan umatnya akan orang yang buta sebelah lagi pendusta, ingatlah sesungguhnya Dajjal itu buta sebelah dan sesungguhnya Rabb kalian tidak buta sebelah.” (H.R. Bukhari dan Muslim).

As-Safariini mengatakan: “ Tahulah kamu, apakah Dajjal itu ? Dajjal adalah sumber kekufuran dan kesesatan, sumber fitnah dan kegoncangan. Para nabi sudah mengingatkan kaum dan umat mereka akan bahaya Dajjal, mereka telah menyebutkan identitasnya dengan terang, dan menjelaskan sifat-sifatnya dengan gambling. Dan nabi pilihan: Muhammad Saw telah member peringatan akan bahaya Dajjal dan menjelaskan sifatnya kepada umatnya dengan sifat – sifat yang bias diketahui oleh orang yang bias melihat.” [1]

Ibnu Hajar berkata: “ Dalam hadits Abu Ubaidah bin Jarah dari Abu Daud dan At-Tirmidzi, sedangkan At-Tirmidzi menyatakan sebagai hadits hasan :

لَمْ يَكُنْ نَبِىٌّ بَعْدَ نُوْحٍ اِلاَّ وَقَدْ اَنْذَرَ قَوْمَهُ الدَّجَّالَ

“ Tidak ada seorang nabipun setelah nabi Nuh kecuali pasti telah memberikan peringatan kepada kaumnya tentang Dajjal.”

Dan dalam riwayat Imam Ahmad disebutkan: “Nuh sudah memberikan peringatan kepada kaumnya dan begitu juga para nabi setelahnya.”

Di sini Nampak adanya polemic dalam memahami maksud peringatan Nuh kepada kaumnya akan Dajjal. Karena hadits-hadits menunjukkan bahwa Dajjal akan keluar setelah munculnya beberapa tanda yang telah disebutkan. Dan bahwasannya nabi Isa akan membunuhnya setelah turun dari langit, lalu beliau berhukum dengan syariat Muhammad.
Jawaban dari dilemma tersebut adalah : “ Masa keluarnya Dajjal itu tidak diketahui oleh Nuh dan lainnya. Seakan mereka memberikan peringata akan bahaya Dajjal tanpa memberitahukan masa keluarnya. Jadi mereka memperingatkan kaum mereka dari fitnah Dajjal. Ini diperkuat dengan sabda Rasulullah dalam sebagian sanadnya : “jika ia keluar sementara saya masih berada di antara kalian, maka sayalah lawannya.” Hadits ini didudukkan sebagai ucapan beliau sebelum (Nabi Muhammad) tahu masa keluar dan tanda-tandanya. Jadi beliau membayangkan masa keluarnya itu di masa hidup beliau. Kemudia setelah itu menjadi jelas bagi beliau keadaan Dajjal dan masa keluarnya, lalu beliau memberitahukannnya. Dengan demikian, hadits-hadits itu bias dikompromiikan.”[2]

Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin mengatakan: “Fitnah yang paling besar di muka bumi sejak Allah ciptakan Adam adalah fitnah Dajjal. Oleh karena itu, tidak ada seseorang nabipun sejak nabi Nuh sampai Nabi Muhammad kecuali mereka sudah memperingatkan kaumnya akan bahaya Dajjal, sebagai peringatan darinya.[3]
Dalam hadits ini, terdapat peringatan agar waspada dari fitnah sebelum terjadi, sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah ketika menemui Zianab binti Jahsyi, tiba-tiba beliau bersabda: “Celaka bagi orang Arab karena keburukan yang telah dekat ! Pada hari ini tembok penghalang Ya’juj dan Ma’juj telah terbuka seperti ini,” dan beliau membuat lingkaran dengan dua jarinya yaitu jempol dan telunjuk.” (H.R. Bukhari dan Muslim).

Catatan :
1. Lawami’ul Anhaar Al-Bahiyah II/86
2. Fathul Baari XIII/102
3. Al-Majmu’ Ats-tsamiin II/175

Tidak ada komentar:

Posting Komentar