SEBAIK-BAIK MANUSIA ADALAH ORANG YANG BERMANFAAT BAGI ORANG LAIN "CAHAYA AS-SALAM" 'KITAB, AL-QURAN, HADITS, OASE ISLAM, BLOG TUTORIAL '

Minggu, 01 Maret 2009

Asbabun Nuzul Q.S. Al-Baqarah : 26

Oleh ; Cahyo Prabowo

إِنَّ اللَّهَ لا يَسْتَحْيِي أَنْ يَضْرِبَ مَثَلا مَا بَعُوضَةً فَمَا فَوْقَهَا فَأَمَّا الَّذِينَ آمَنُوا فَيَعْلَمُونَ أَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَبِّهِمْ وَأَمَّا الَّذِينَ كَفَرُوا فَيَقُولُونَ مَاذَا أَرَادَ اللَّهُ بِهَذَا مَثَلا يُضِلُّ بِهِ كَثِيرًا وَيَهْدِي بِهِ كَثِيرًا وَمَا يُضِلُّ بِهِ إِلا الْفَاسِقِينَ
Artinya: "Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan: "Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?" Dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah, dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik"(Q.S.Al-Baqarah,2: 26)

Dalam suatu ayat dikemukakan, ketika Allah membuat dua perumpamaan kaum munafikin dalam firman-Nya (Q.S. Al-Baqarah : 17 dan 19), berkatalah kaum munafikin : “ Mungkinkah Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Luhur Membuat Perumpamaan seperti ini ?” Maka Allah Menurunkan Ayat tersebut diatas (Q.S. Al-Baqarah : 26).

Ayat ini menjelaskan bahwa dengan perumpamaan-perumpamaan yang Allah kemukakan, orang yang beriman akan menjadi lebih tebal imannya dan hanya orang fasik yang akan semakin sesat karena menolak petunjuk Allah. Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dengan beberapa sanad, yang bersumber dari as-Suddi.

Dalam riwayat lain disebutkan bahwa surat Al-Baqarah : 26 tersebut diturunkan sehubungan dengan surah Al-Hajj : 73 dan surah Al-‘Ankabut : 41, dengan reaksi kaum munafikin yang berkata : “ Bagaimana pendanganmu tentang Allah yang menerangkan lalat dan laba-laba di dalam Al-Quran yang diturunkan kepada Muhammad. Apakah ini bukan bikinan Muhammad ?” . Diriwayatkan oleh al-Wahidi dari ‘Abdulghani bin Sa’id ats-Tsaqafi, dari Musa bin ‘Abdurrahman, dari Ibnu Juraij dari ‘Atha’, yang bersumber dari Ibnu ‘Abbas. ‘Abdulghani itu sangat daif.

Dalam riwayat lain dikemukakan, ketika Allah menerangkan laba-laba dan lalat dalam surah Al-Hajj : 73 dan surah Al-‘Ankabut : 41, kaum musyrikin berkata : “ Apa gunanya laba-laba dan lalat diterangkan dalam Al-Quran?” Maka Allah menurunkan ayat tersebut di atas (Q.S. Al-Baqarah : 26). Diriwayatkan oleh ‘Abdurrszzaq di dalam Tafsir-nya, dari Ma’mar, yang bersumber dari Qatadah.

Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa ayat tersebut diatas (Q.S. Al-Baqarah : 26) diturunkan sehubungannya dengan surah Al-Hajj : 73 dan surah Al-‘Ankabut : 41, dengan reaksi kaum musyrikin yang berkata : “ Contoh macam apakah ini yang tidak patut dibuat perumpamaan?”. Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari al-Hasan.


-----------------
Keterangan ;

Menurut as-Suyuthi, pendapat yang pertama (Ibnu Jarir0 lebih sahih isnad-nya dan lebih munasabah dengan permulaan surah. Sedangkan yang menerangkan kaum musytikin, tidak sesuai dengan keadaan ayat Madaniyah ( yang diturunkan di Madinah).
Adapun yang diriwayatkan oleh al-Wahidi (sebagaimana telah kami kemukakan di atas) yang bersumber dari Qatadah dan al-Hasan, dengan tidak pakai isnad, munasabah apabila menggunakan kata, “ Berkatalah kaum Yahudi “.

-----------------------------------------
Sumber : Asbabun Nuzul Latar belakang Historis Turunnya Ayat-Ayat Al-Quran, K.H.Q. Shaleh dan H.A.A. Dahlan dkk, Edisi Kedua, CV Penerbit Diponegoro, Bandung 2004

Tidak ada komentar:

Posting Komentar